Senin, 22 Desember 2014

PUISIKU : IBU

Hari ini, 22 Desember 2014 adalah hari ibu. Hari ini ada satu puisi untuk ibuku yang ku buat sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu. Semoga semua suka..... :) HAPPY MOTHER'S DAY..........!!!!! :)

Ibu
Satu kata penuh makna
Berlian-berlian nan indah terlahir darinya
Tetes peluh dan air mata
membuat setiap berlian itu bersinar

Berlian adalah harta paling berharga untuknya
Harta yang akan terus dan selalu ia jaga
Agar kilau indah sinarnya takkan memudar
Agar berlian itu tak jatuh ke dalam jurang
Dan jatuh berantakan

Titipan Tuhan
Yang akan selalu membuatnya tersenyum bahagia
Titipan Tuhan
Yang takkan pernah membuatnya kecewa

Apapun pasti dilakukan
Demi berlian indahnya
Mimpi-mimpinya
Harapan-harapannya
Semua tersimpan rapi dan rapat
Di dalam berlian-berlian itu
Berharap
Berlian dapat mewujudkannya menjadi kenyataan

Ibu adalah malaikat
Malaikat yang akan menjadi jembatan
Antara berlian dengan Sang Penciptanya
Malaikat yang tulus dan ikhlas
Memberikan kehangatan cinta
Melalui setiap kata mutiara yang hadir darinya

Yogyakarta, 18 September 2014

Sabtu, 22 November 2014

KEMBALI

Hari demi hari silih berganti
Waktu terus berputar tanpa henti
Tanpa memperdulikan apapun yang terjadi
Aku ingin sekali saja dapat menghentikanmu
Dan memutarmu kembali ke masa yang lalu

Masa yang indah nan cerah
Penghilang rasa penat dan gundah
Tanpa masalah tanpa gelisah
Tak seperti saat ini
Hidup serasa tiada arti


Yogyakarta, 14 Agustus 2013

Rabu, 19 November 2014

LELAH

Entah dari mana datangnya
Entah dari mana asalnya
Tiba-tiba tubuh ini, raga ini
Merasakan lelah
Kelelahan yang tak tau kapan akhirnya

Lelah ini
Tak dapat tergambarkan
Tak dapat terlukiskan
Tak dapat terkatakan
Tak dapat terungkapkan

Tak tau harus berkata apa
Tak tau harus berbuat apa
Tubuh ini terlalu lelah
Terlalu lelah untuk menjawab dan meladeni

Cucuran air mata
Untaian kata-kata
Tak ada guna
Percuma

Diam
Ya hanya itu yang bisa dilakukan
Saat untaian kata-kata dan cucuran air mata
Tak dapat lagi menjelaskan
Maksud nurani

Sesak
Hanya sesak yang dirasa
Saat diam menjadi pilihan

Lelah
Entah sampai kapan dapat bertahan
Bersama lelah
Mungkin hanya maut yang dapat menyelesaikan


Yogyakarta, 11 November 2014

FATAMORGANA CINTA

Senja ini berbalut sepi
Lembut Desir angin membelai
Rapuh sukma meretas rasa

Detak detik waktu terus melaju
Berlari bersama terbenam mimpi
Jingga berselimut kelabu

Rintik hujan terus berlagu
Senandungkan sunyi di dalam hati
dalam kata fatamorgana cinta


Yogyakarta, 14 Desember 2013

Cerpenku : MELODY

Senja nan indah di sore itu. Terdengar denting piano dan suara merdu dari salah satu sudut rumah yang ada di ujung jalan. Di lantai dua rumah itu tepatnya. Jendela kamarnya sedikit terbuka. Terlihat seorang anak usia sekolah dasar sedang duduk memainkan piano dan bersenandung menyanyikan sebuah lagu :

" indah cerah sore ini
bersama sinar mentari
dia mulai pulang ke rumah
di sisi Barat Bumi
dengarkan kabulkan doa kami
Allah yaa Rabbi

reff :
ya Allah lindungi kami
dari goda setan terkutuk
ya Allah jaga kami
lewati malam sunyi

lelap idah tidur dan mimpi
malam kami bersama-Mu
kami berserah kami berpasrah
di dekap hangat peluk-Mu
dengarkan kabulkan doa kami
Allah yaa Rabbi

back to reff 2x

lelap indah tidur dan mimpi
di dekap hangat peluk-Mu "

terdengar syahdu di telinga. Anak itu Melody namanya. Ia memandang ke luar jendela setelah ia selesai menyanyikan lagunya. terlihat dari sorot matanya ada kerinduan yang sangat dalam akan seseorang. Terdengar suara pintu kamarnya terbuka. Ibunya datang menghampiri ketika ia sedang melamun. Ayah. Ya. Ayah. Kerinduan itu amat dalam ia rasakan hingga terkadang membuat dadanya sesak.
" ibu, kapan ayah pulang? kok lama banget perginya? " tanya Melody kepada ibunya yang sedang membelai rambut dan memeluknya.
" minggu depan ayah sudah pulang cantik. " jawab ibunya dengan senyum simpul yang manis.
" minggu depan? itu masih lama bu. Melody menatap ibunya dengan tatapan sedih.
" nggak lama sayang. Mel sabar aja. Bentar lagi ayah pulang kok. " jawab ibunya dengan lembut.
" haahh.... " Melody menghela napas panjang.
" kenapa sih bu, ayah mesti kerjanya jauh-jauh? serem lagi. Ntar kalau ayah kenapa-kenapa gimana? kan ayah kerjanya jadi arsitek. Terus ayah kalau di lapangan deket sama tumpukan batu bata, semen, kayu, bambu yang jadi fondasi bangunan, banyaklah pokoknya bu. Kan serem tu. Tanya Melody dengan penjelasan yang panjang.
" iya. Memang pekerjaan ayah ada resikonya. Itulah gunanya kenapa ibu selalu suruh Melody untuk doakan ayah setiap selesai sholat dan sebelum tidur. Supaya ayah nggak kenapa-kenapa. Lagu yang tadi Mel nyanyiin kan juga udah ada doanya.Mel sendiri yang buat. Lewat lagu itu, Mel udah doain keluarga kita biar terus di lindungi dan di jaga sama Allah. " ibunya menjawab dengan senyum dan menatap mata bening Melody lekat-lekat seraya merangkul bahunya.
" oooh..... gitu. Ok. jawab Melody singkat.
 percakapan sore itu berakhir seiring dengan terdengarnya kumandang adzan dari masjid yang letaknya tak jauh dari rumah Melody.

#####

Terdengar suara gaduh yang asalnya dari lantai dasar rumah ketika Melody selesai mengerjakan sholat subuh. Melody mendengar samar-samar dari kamarnya suara yang sepertinya sudah ia kenal.
" ayah! " seru Melody.
Ya. Ayahnya sudah pulang setelah selesai melaksanakan tugas yang menurut Melody menyeramkan. Seketika Melody melepas mukena dan keluar kamar berlari menemui ayahnya.
" ayaaah.....!!! " teriaknya seraya melompat memeluk ayahnya erat.
" Mel kangen ayah. " ujarnya manja di dalam pelukan ayahnya.
" ayah juga kangen kamu, cintaku. " jawab ayahnya dengan tenang dan senyum yang tersungging di bibirnya.
" gimana kabar bidadari tercantik ayah pagi ini? nggak nakal kan sama ibu? Mel jagain ibu kan? " tanya ayah Melody yang menatapnya lekat-lekat.
" kabar Melody baik kok. Mel nggak nakal sama ibu. Dan yang pasti, Mel yang kuat dam pemberani ini jagain ibu kok, yah. Hehe.... " jawab Melody dengan manja di pangkuan ayahnya.
" yang bener? " tanya ayahnya lagi.
" iya, ayahku ganteng." jawab Melody sambil menatap ayahnya.
" nggak bohong? " tanya ayahnya lagi.
" ya nggaklah.. Masa Mel yang cantik tiada tara ini bohong sama ayah. Kan ayah sama ibu yang bilang ke Melody.kalau Melody nggak boleh bohong dan kalau Melody mau di sayang sama Allah." jawab Melody dengan ekspresi wajah dan tatapan mata yang meyakinkan.
" hebat bidadari ayah. ya udah kalau gitu. kita olahraga yuk. Ayah siap-siap dulu ya. Mel juga siap-siap. "
" oke! " jawab Melody sambil mengangkat ibu jarinya memberikan persetujuan.

#####

Malam menjelang saat Melody bersama kedua orangtuanya ada di ruang keluarga. Mereka sedang bercengkrama melepas rindu setelah hampir satu semester tak berkumpul karena ayah Melody harus tugas ke luar negeri memantau proyek pembangunan gedung yang ada di sana. Melody tiba-tiba bertanya :
" ayah. " ujarnya.
" iya cintaku." jawab ayahnya.
" ayah arsitek. ibu psikolog. kenapa ayah kasih izin Mel main piano? padahal kan psikolog, arsitek, sama main piano kan nggak ada hubungannya. " tanya Melody dengan nada suara dan tatapan mata yang penasaran.
ayahnya tersenyum lalu menjawab :
" memang nggak ada hubungannya sayang. Ayah sama ibu izinkan kamu main piano karena memang dari kecil Melody udah suka sama musik. Ayah sama ibu juga suka musik. Makanya ayah kasih nama kamu Melody. Sesuai sama hobi ayah dan ibu yang suka main musik juga. Mel tau kan, di basement rumah kita ada studio musiknya?
" iya. " jawab Melody singkat.
" nah. Ayah sama ibu sering kerjasama berdua bikin lagu baru terus di rekam di kopi ke CD buat koleksi pribadi. Mel tau kan, ada peribahasa yang bilang buah jatuh tak jauh dari pohonnya? "
" iya. Mel tau. Mel dikasih tau sama bu guru. " jawab Melody polos.
" peribahasa itu maksudnya, apa yang Mel lakukan saat ini, Mel suka main piano, Mel suka nyanyi, itu nggak jauh beda sama hobi ayah dan ibu yang suka main musik. hobi ayah sama ibu itu menurun ke kamu sayang."
" oooh.... gitu. terus kenapa ayah sama ibu nggak jadi musisi aja? malah ayah sama ibu jadi arsitek sama psokolog. " tanya Melody lagi.
Dengan sabar ayahnya menjawab dan menjelaskan jawaban dari pertanyaan bidadari tunggalnya itu.
" karena rizki ayah sama ibu dikasihnya sama Allah lewat arsitek sama psikolog, sayang. Rizki untuk jadi musisi hebat dan terkenal mungkin nantinya Mel yang merasakan. kan sesuai sama nama Mel. Melody. Artinya, lagu.
" aamiin... " jawab Melody singkat mengaminkan doa dari ayahnya.

Malam semakin larut ketika Melody dan keluarganya selesai bercengkrama dan bersiap untuk tidur. Melody di antar kedua orangtuanya ke kamar. tak lupa mereka saling mengucapkan selamat tidur. Pelukan hangat sebelum tidur pun Melody dapatkan. Setelah orangtua Melody tak ada di kamarnya, ia mengucapkan doa sebelum tidur dan menyanyikan potongan lirik dari lagu yang ia nyanyikan kemarin.

" ya Allah lindungi kami
dari goda setan terkutuk
ya Allah jaga kami
Lewati malam sunyi

Lelap indah tidur dan mimpi
di dekap hangat peluk-Mu. "